Posts

Showing posts from 2009

Hilarious Things You Find If You Read Your Textbook Randomly...

PROLOG (skip kalo lagi nggak mood baca bacotan aku) : Ceritanya aku lagi belajar Pepsi (Pengantar Psikologi) nih hari ini. Ini adalah satu-satunya mata kuliah di semester satu yang memiliki embel-embel 'PSIKOLOGI' dalam namanya, jadi belajarnya harus superserius. Kalo nggak, suram dong hidup aku dalam dunia psikologi... Tapi seserius apa pun aku, kalau konsentrasi udah buyar, otak aku bakal memikirkan hal-hal paling random. Pernah dulu pas (niatnya) mau serius belajar fisika menjelang UAN, aku ngerjain soal tentang keseimbangan titik berat dan blablabla hal semacam itulah. Jadi ceritanya ada gajah naik jungkat-jungkit yang agak dimodifikasi, terus kita disuruh nyari seberapa jauhkah gajah itu dapat berjalan di atas jungkat-jungkit sebelum akhirnya jungkat-jungkit itu tidak lagi seimbang. Kurang lebih seperti itulah. Pikiran pertama aku saat ngebaca soal itu adalah --tentu saja-- "NGAPAIN TUH GAJAH NAIK JUNGKAT-JUNGKIT?" Lalu aku memikirkan si tukang bikin j

Pupus

Aku sedang tak ingin berpuisi, sungguh Biar ujung ujung jari sedang merapuh Kata-kata mati di mulut, berkabut di mulut Kukecupi satu-satu biar tak lagi tersulut Kalimat jatuh, larik jatuh, bait jatuh Pelan-pelan dalam belanga meletup mengeruh Dan cinta, oh cinta! Jadi cerita di balik sepatu-sepatu kaca Gores satu-satu. Pecah satu-satu Remuk redam di batu-batu Aku sedang tak ingin berpuisi, sungguh Butuh waktu ‘tuk rengkuh debu-debu meluruh

Ketika Suatu Sore Cinta Datang

Cinta mengetuk pintuku dan bertanya "Bolehkah aku masuk?" Aku berkata "Tetapi di rumahku masih bersisa perayaan kemarin Lampu usang tidak bernyala Sudut berdebu tidak tersapu." Dia tertawa "Maka aku bisa membantu menyapu menggosok dan mengelap debu." Aku menggeleng "Rumahku tidak layak untuk tamu." Dia berkata "Aku bukan tamu Aku ingin menetap di qalbumu." Aku bergumam "Tetapi aku bukan teman serumah yang mudah dibuat senang." Dia menjawab "Aku tidak bermaksud membuatmu senang sepenuhnya Aku membuatmu hidup seutuhnya." Lama aku terdiam Matanya cerah berbintang Menatapku lekat Setelah lama berunding dengan dinding lantai kasau dan kusen pintu Aku membiarkannya masuk dan menyuguhinya secangkir teh madu. Dan sore itu pun berlanjut berceracau Vera F. Maharani September 2009

Lirik Lagu Merayu Mendayu-dayu Merusak Pagiku

Cintai dan sakiti hatiku kalau itu dapat membawamu kembali ke pelukanku lagi. Aku rela memberi segalanya untukmu (Rossa, lupa judul lagunya)  Begitu mendengarnya rasanya ada yang nonjok ulu hati aku keras-keras. Bukan karena musiknya begitu membelai telinga, bukan juga karena liriknya begitu menyentuh hati. Yang melintas di kepalaku waktu itu sebenarnya cuma empat kata. WHAT. THE. FREAKING. HELL? Aku sering ngaku-ngaku bahwa aku adalah orang romantis. Yeah, dalam artian aku cukup pandai merangkai kata dalam mengungkapkan perasaan aku, terutama kalo berkaitan dengan satu kata lima huruf yang bikin keblinger orang sedunia itu (Cinta, apa lagi coba). Aku juga bukan feminis, setidaknya dalam artian sempit yang lazim dimiliki orang awam. Aku masih sangat menikmati ada cowok nawarin bawa barang-barang aku dan mendahulukan aku dalam banyak hal (yang sering sekali terjadi di Fapsi, di mana populasi cewek banding cowoknya kurang lebih 10:1. Eh...15:1? Ya, segitulah). Aku menganggap mer

*oknum* FAPSI UNPAD 2009 MENGGILA : Manajemen Imitasi Episode 2

Image
Karena ketegangan KWN sudah (setengah) selesai, aku memutuskan untuk menulis lanjutan MANAJEMEN IMITASI episode 2 sebagai tanda bersyukur. Hahaha. ACKNOWLEDGEMENT: Notes ini ditulis dengan bantuan TEKSTIDINEGARI THAUFIK (NPM 19011009000X) dan DINI FAUZIAH PRATIWI (NPM 190110090XXX) , jadi jika kalian merasa perlu membantai seseorang setelah membaca notes ini, BANTAI SAJA MEREKA BERDUA. Hahaha. Previously on Manajemen Imitasi... Di post sebelumnya baru kisah 5 oknum yang diangkat, tapi respon yang diterima sudah...err...menuju abnormal.  Respon orang-orang berkisar antara yang garing, yang penuh kekagetan hingga yang agak-agak mengancam kemaslahatan umat seperti ini: "VER, AWAS YA KALAU DI NOTES SELANJUTNYA KAMU NULIS TENTANG PEMERAN SINETRON SAFA MARWAH!" (ketauan ya, siapa yang ngancem? Hahaha) "VER, KALO SAMPAI DI NOTES SELANJUTNYA ADA NAMA GUE..." (silakan berspekulasi mengenai isi titik-titik ini) "AWAS LU VER, PULANG LEWAT MANA L

*oknum* FAPSI UNPAD 2009 MENGGILA : Manajemen Imitasi Episode 1

Image
Before we begin , aku cuma pengen menegaskan pada semua yang namanya dicolek-colek di post ini, aku nggak bermaksud menghancurkan kredibilitas kalian di hadapan calon klien kalian jika sudah jadi psikolog kelak. Anggaplah ini sebagai promosi. Bayangkan, baru semester 1 aja kalian udah berusaha menyembuhkan diri kalian sendiri. Tentu kemampuan kalian akan semakin tokcer seiring dengan bertambahnya waktu. Tapi...errr...pastikan diri kalian sembuh ya you guys? No offense, dear friends. Q: Apa itu MI? Seperti kuliah pengantar psikologi, kita akan selalu mulai dengan definisi. Definisi Manajemen Imitasi menurut pemikiran filsafati seorang Vera adalah suatu badan imajiner yang dibentuk oleh oknum Fapsi Unpad angkatan 2009 yang merupakan pengejawantahan dorongan alam bawah sadar orang-orang yang bersangkutan untuk menjadi SUPERSTAR . Jadi ini adalah cara ego mereka untuk menyalurkan hasrat id (ya, benar, menjadi superstar adalah kebutuhan dasar mereka) dengan cara-cara yang a

Der Erlkoenig (The Elf King), A Poem By Johann Wolfgang von Goethe

Image
One of my favourite Goethe Poem. The bleak ambience and the story makes me weep. If you don't understand German, no problem, there's an English translation down there. I hope you enjoy it as much as I do :) Illustration of Der Erlkoenig by Frank Kirchbach Der Erlkönig Wer reitet so spät durch Nacht und Wind? Es ist der Vater mit seinem Kind; Er hat den Knaben wohl in dem Arm, Er faßt ihn sicher, er hält ihn warm.   "Mein Sohn, was birgst du so bang dein Gesicht?" "Siehst, Vater, du den Erlkönig nicht? Den Erlenkönig mit Kron und Schweif?" "Mein Sohn, es ist ein Nebelstreif."   "Du liebes Kind, komm, geh mit mir! Gar schöne Spiele spiel' ich mit dir; Manch' bunte Blumen sind an dem Strand , Meine Mutter hat manch gülden Gewand."   "Mein Vater, mein Vater, und hörest du nicht, Was Erlenkönig mir leise verspricht?" "Sei ruhig, bleibe ruhig, mein Kind; In dürren Blättern säuselt der Wind.&qu

Akhirnya ngepost cerpen...

Seperti yang semua orang -at least, yang deket sama aku- udah tahu, obsesi aku adalah jadi penulis. Sejak cerpen pertama aku yang dibuat di jeda iklan sinetron Noktah Merah Perkawinan (iya, yang dibintangi Ayu Azhari dan Cok Simbara itu. Hahaha), yang menceritakan tentang pertengkaran anjing dan kucing, aku pikir asyik juga nih nulis. Kalau ada yang bilang, "Heh Ver! Jangan ngelamun!" Aku bisa aja jawab, "Siapa yang ngelamun! Lagi nyari inspirasi tau buat cerpen tau! Weee!" Buat manusia yang hobi utamanya ketika kecil adalah ngelamun dan joget ala Maissy (oh ya, meniru gaya Power Rangers pink dan Sailormoon juga), ide itu sangat menggoda. Sekarang setelah gede, obsesi penulis itu masih ada, jadi cita-cita utama malah. Kalau joget Maissy mah...err...kayaknya nggak ya. Nah, ini adalah salah satu contoh tulisan aku. Cerpen ini ditulis di hari deadline harus ngumpulin cerpen supaya dapet sertifikat Psycho AHA (Semacam acara pelatihan penulis fiksi di Fakultas Psik